SERBA-SERBI LOKAKARYA 4
Polewali, Hotel Ratih, 27 Maret 2021
Lokakarya 4 Program Guru Penggerak Kabupaten Polewali Mandar dengan materi pada Kesepakatan Kelas, Praktek Coaching dan RPP Berdiferensiasi. Tiga materi tersebut merupakan semua materi penting yang harus dikuasi oleh seorang tenaga pendidik. Tidak lain untuk untuk program Merdeka Belajar dalam melahirkan Pelajar Pancasila. Kesepakatan Kelas merupakan bentuk penempatan seorang murid tidak hanya menjadi objek dalam proses pembelajaran, tetapi terlibat menjadi subjek, penentu proses pembelajaran yang mereka senangi. Namun, guru tetap menjadi penentu dan penuntun pada pengambilan kesepakatan kelas yang memadai dan berpihak pada murid.
Proses pembelajaran dengan segala teknik, model dan pendekatan bahkan pemanfaatan media yang menarik untuk pembelajaran Aktif, Inovatif dan Menyenangkan terus digalakkan oleh semua guru. Semua Guru menginginkan pembelajaran dapat menyentuh langsung murid-murid apa yang mereka ajarkan. Namun, kadang saja bahkan sering proses pembelajaran tidak dapat memberikan pembelajaran yang semua murid terpuaskan dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga murid justru merasa ada masalah dalam proses pembelajaran pada materi tertentu. Teknik Coaching merupakan solusi dalam hal tersebut. Coaching merupakan teknik menuntun murid mengenali dirinya sendiri dengan menggali potensi dalam dirinya sehingga mereka mampu menyadari bahwa dirinya luar biasa dan mampu menangani setiap permasalahannya. Seorang Coach menuntun Coachee tujuan yang mereka ingin campai, mengidentifikasi setiap permasalahan murid dan menggali kemampuan murd tersebut dalam memecahkan masalahnya sendiri yang menjadi tanggung jawab selanjutnya.
Coaching dengan model TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi dan Tanggung Jawab) merupakan merupakan aktivitas menuntun murid/orang lain (coachee) menemukan sendiri solusi dari setiap permasalahannya.
Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam kelas dalam hal ini murid karena murid tidak terpenuhi belajarnya sesuai dengan minat dan bakat mereka. Guru kadang jala menganggap setiap model dan media yang mereka gunakan, sudah cukup memberikan pelayanan maksimal kepada semua murid. Padahal, dalam satu kelas apalagi satu sekolah terdapat beragam karakteristik peserta didik. Kebaragamanan inilah yang selama ini banyak guru mempertimbangkan sebelum melaksanakan proses pembelajara dalam hal ini penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Setiap guru seharusnya memahami betul karakteristik setiap muridnya untuk menyesuaikan dalam proses pembelajaran. Ada murid yang menyukai belajar dengan media gambar, video ataukah hanya bacaan saja dan lain sebagainya. Kesemua ini harus dipikirkan oleh setiap guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Kompetensi Pedagogik salah satu kompetensi dalam hal ini yang harus dimiliki oleh guru. Kompetensi yang mampu mengenali karakteristik setiap muridnya. Salah satu teknik dalam menangani permasalah ini yaitu RPP Berdiferensiasi dapat menjadi acuan setiap guru sebelum melaksanan proses pembelajaran. RPP berdiferensiasi merupakan Rancangan pembelajaran yang lebih bermakna. Dalam rancangan pembelajaran tersebut terdapat tidak hal penting yaitu Diferensiasi Konten, Diferenasi Proses dan Diferensiasi Produk.
Selain itu, Lokakarya kali ini difokuskan pada praktek baik para CGP satu bulan yang telah berjalan. Refleksi diri dan Kelompok disampaikan dan usaha dalam menangani setiap kekurangan hasil refleksi. Saling berbagi antar CGP dalam kelompok menjadi hal penting untuk mensukseskan dan mempercaya pemahaman dalam melaksanakan aksi di sekolah masing-masing.
Permasalah yang paling urgen dari semua CGP adalah Kolaborasi dan Dana. Mereka semua merasa sulit melaksanakan aksi di sekolah masing-masing karena masih banyak guru/rekan kerja menganggap program tersebut adalah program CGP dan hasilnyapun untuk CGP sendiri. Sangat keliru bagi guru yang memiliki pemahaman demikian. Program Guru Penggerak yang digalakkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia merupakan program se Nusantara bagi semua guru untuk cita-cita terlahir generasi Pelajar Pancasila. Para CGP hanya pionir dalam sekolah masing-masing, dan tidak akan sukses tanpa didukung dengan kolaborasi yang baik dengan seluruh warga sekolah. CGP hanya menjadi Fasilitator dalam memberikan pemahaman kepada warga sekolah teknik dan langkah yang tetap menuju sekolah pencetak pelajar pancasila.
Selain hal Kolaborasi, masalah danapun menjadi masalah urgen para CGP. Dari banyaknya program yang direncanakan para CGP, terdapat program yang tentunya membutuhkan dana dalam mensukseskan program tersebut. Diawal tahun menjadi sulit karena Dana yang diharapkan oleh sekolah, dalam hal ini Dana BOS belum tersalurkan. Sehingga para CGP terkendala beberapa program penting yang harus jalan. Salah satunya program pengadaan Spanduk Kesepakatakan Kelas, Budaya Positif, dll. Semoga saja, dengan proses penyusunan ARKAS saat ini di sekolah-sekolah, program mereka para CGP dapat menjadi perhatian penting dalam penganggaran di ARKAS 2021.
Salam Guru Penggerak dalam Perubahan Lebih Baik untuk Pelajar Pancasila!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar